31 Oktober 2008

Krisis AS Tak Turunkan Target Ekspor 2008

JAKARTA - Pemerintah memastikan krisis AS tidak akan menurunkan target ekspor 2008. Ekspor akan terpengaruh jika krisis berlanjut. Produk ekspor utama Indonesia ke AS seperti produk karet, udang, kopi, kakao dan sepatu diperkirakan tetap tumbuh walaupun ada beberapa produk yang mengalami penurunan seperti produk kayu olahan dan furnitur. Hal ini terkait menurunnya pembangunan perumahan di AS.


Demikian dikemukakan Mendag Mari Elka Pangestu melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (7/10/2008).

Mendag menjelaskan pasar ekspor Indonesia telah meluas. Selain itu penurunan harga dan permintaan komoditi telah diperhitungkan sejak awal tahun sehingga target ekspor nonmigas tahun 2008 sebesar 12,5 persen diperkirakan masih bisa tercapai.

"Tujuan pasar ekspor Indonesia telah semakin terdiversifikasi, sehingga peran Amerika Serikat dan Uni Eropa semakin menurun. Oleh sebab itu, dampak langsung dari krisis finansial di Amerika Serikat tersebut belum begitu dirasakan," katanya.

Mendag menjelaskan, bahwa upaya diversifikasi pasar telah dilakukan dalam lima tahun terakhir. Tujuan ekspor ke Eropa turun dari 17,1 persen pada 2003 menjadi 13,9 persen pada pertengahan tahun 2008. Dalam kurun waktu yang sama, ekspor AS turun dari 14,7 persen menjadi 11,6 persen. Sedangkan ke Asia, Jepang dan Singapura cukup stabil. Namun tujuan ekspor ke Asia emerging countries cenderung meningkat.

Ekspor ke Jepang tercatat dari 14,4 persen menjadi 12,5 persen, ke China dari 5,9 persen menjadi 7,6 persen, ke India dari 3,4 persen menjadi 6,5 persen dan ke Singapura dari 10,1 persen menjadi 9,8 persen.


"Diversifikasi pasar akan digalakkan guna mengantisipasi resesi di AS dan Eropa serta kemungkinan terjadinya penurunan pertumbuhan negara-negara Asia karena resesi di negara-negara maju," jelas Mendag

Tidak ada komentar: